Pelatihan Pembuatan Infografik Pada Mahasiswa Kedokteran: Sebuah Scoping Review
INFOGRAPHIC DESIGN TRAINING FOR MEDICAL STUDENTS: A SCOPING REVIEW
Kata Kunci:
Pelatihan, Infografik, Pre-klinik, KedokteranAbstrak
Pendahuluan: Infografik dapat digunakan sebagai media ajar pada peserta didik dan media edukasi pada masyarakat. Tampilan yang menarik untuk dilihat dan kemudahan untuk dipahami menjadi keuntungan utama dari penggunaan infografik. Pelatihan pembuatan infografik masih jarang diterapkan pada kurikulum pendidikan kedokteran di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pelaksanaan dan manfaat pelatihan pembuatan infografik pada peserta didik di tahap preklinik.
Metode: Penelusuran literatur dilakukan pada lima Database kesehatan dan pendidikan dengan menggunakan kata kunci yang telah ditetapkan. Dua peneliti secara mandiri melakukan penyaringan artikel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Selanjutnya data dari artikel di ekstraksi dan dianalisis.
Hasil: Penelusuran menunjukan terdapat 1218 artikel yang berhubungan dengan pelatihan pembuatan infografis pada peserta didik tahap preklinik. Data diambil dari 5 artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Temuan menunjukan bahwa artikel yang berkaitan dengan pelatihan pembuatan infografik pertama kali di publikasi pada tahun 2015. Mayoritas artikel berasal dari benua Amerika dan hanya sedikit artikel dari Eropa. Tidak ditemukan adanya artikel yang berasal dari negara di Asia maupun Afrika. Metode yang digunakan pada artikel bervariasi berupa metode kuantitatif, kualitatif dan mixed method. Temua menunjukan terdapat variasi pelaksanaan pelatihan, pemilihan perangkat lunak serta cara penilaian produk infografik. Manfaat pembuatan infografik serupa pada seluruh artikel yang ditemukan.
Kesimpulan: Pelatihan pembuatan infografik pada peserta didik tahap preklinik dapat memberikan berbagai manfaat selama pembelajaran di kelas maupun pada saat praktik klinis sehari-hari. Pelaksanaan pelatihan perlu dirancang sesuai dengan kemampuan institusi dan tujuan akhir pembelajaran. Penelitian lebih lanjut pada seting negara Asia Tenggara perlu dilakukan untuk melihat manfaatnya.